- Home>
- Softskill III : Manusia Cinta dan Kasih
Posted by : Leonita Anggraeni
Sabtu, 02 Mei 2015
TUGAS
III
ILMU
BUDAYA DASAR
“Pemahaman
akan Cinta dan Kasih pada Manusia”
Dosen:
Auliya ar Rahma
Oleh:
Leonita
Anggraeni
16114036
Kelas:
1KA08
Sistem
Informasi
Fakultas
Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Universitas
Gunadarma
Mei
2015
KATA
PENGANTAR
Puji Tuhan saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah ilmu budaya dasar ini dengan tepat waktu.
Berikut saya
ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “Ilmu Budaya Dasar” kami Ibu Auliya Ar Rahma yang telah membimbing
saya dalam mata kuliah yang bersangkutan.
Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah ilmu
budaya dasar. Semoga karya tulis yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi saya dan
semua pihak pembaca.
Demikian
kata pengantar ini saya buat. Bila ada kesalahan kata dalam pembuatan makalah
maupun pada kata pengantar ini saya mohon maaf, saya meminta kritik dan saran
yang membangun agar dapat dibuatnya makalah yang lebih baik kelak. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah cakrawala
pengetahuan kita. Sekian dan terimakasih.
Jakarta,
2 Mei 2015
Leonita Anggraeni
16114036
A. Pengertian cinta kasih
Menurut kamus bahasa indonesia W.J.S
Poerwa Darminta.
Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa
sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan, kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Maka, pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan,
sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih
bisa juga diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga
disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta bisa dibina secara baik apabila ada 4 unsur,
yaitu :
· Pengasuhan
· Tanggung
jawab
· Perhatian
· pengenalan
menurut Dr. Sarlito W. Sarwono juga mengemukakan
pendapat bahwa cinta juga memiliki 3 unsur, yaitu :
· ketertarikan adalah
adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau
pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk
dia.
· Keintiman adanya
kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah
tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan
sebagainya.makan sepiring berdua.
· Kemesraan adalah adanya
rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh
atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan
seterusnya.
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :
1. Menyukai (liking) atau
pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam
jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan
orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen
jangka panjang.
2. Tergila-gila (infatuation)
atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut
juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta
pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta
jenis ini mudah berlalu.
3. Cinta hampa (empty love),
dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa
berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya
intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai
pada kulturmasyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang
telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)
4. Cinta romantis (romantic
love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy)
melalui dorongan passion.
5. Cinta persahabatan sejati
(companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion
tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment.
Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.
6. Cinta semu (fatuous love),
bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan
meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment terjadi terutama
karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai
penyeimbang.
7. Cinta sempurna (consummate
love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan
jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan,
tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa
memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika
meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen
elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa
ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.
Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat
satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah,
komitmen, ataupun rasa suka.
B. cinta menurut ajaran agama
· cinta
diri
mencintai segala sesuatu yang baik pada dirinya, dan
sebaliknya dia membenci sesuatu yang dapat menghalangi dirinya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia
terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu
yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu
yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa
seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak
hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
· cinta
kepada sesama manusia
agar dapat hidup dengan penuh kesabaran dan
keharmonisan dengan sesama manusia, tidak boleh tidak ia harus membatasi
cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan
cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama
dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.
· cinta
seksual
dorongan cinta seksual yaitu suatu fungsi penting
untuk malahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, maka dari dorongan cinta
seksual tersebut terbentuklah keluarga. Hal tersebut merupakan emosi alamiah
dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya.
Namun, dalam ajaran agama islam pengendalian dan penguasaan cinta ini dengan
cara yang sah yaitu, dengan perkawinan.
· cinta
kepada allah
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas
manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentu seni sesuai
dengan kemampuan dan bakatnya.
C. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia
terhadap tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk ibadah. Kecintaan manusia kepada
tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan
kepada tuhan adalah inti, makna kehidupan yang sebenarnya, sebabnya tuhan lah
yang menciptakan alam semesta.
Pemujaan manusia sebenarnya ingin berkomunikasi
dengan tuhannya. Manusia memhon ampunn perlindungan dll kepada tuhannya.
D. Kasih sayang
Menurut kamus umum bahasa indonesia W.J.S
Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang atau cinta kepada
seseorang. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Kasih
sayang ada dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau saling menumpahkan
kasih sayang, Kasih sayang juga dasar komunikasi dari keluarga.
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang
sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti
apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di
dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa
memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin
cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai
ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Contoh
Bangunan yang terbentuk karena adanya Cinta dan Kasih :
Mengapa disebut lambang cinta? Shah Jehan, awalnya
bernama Khurrum Shihab-ud-din Muhammad, merupakan pangeran dari Dinasti Mughal.
Ia lahir dari 1592 di Lahore, dan menjadi putra ketiga yang paling disayang
kaisar Jahangir. Ia diplot sang kaisar untuk menggantikannya kelak, dan ia pun
dididik secara khusus termasuk dalam bidang budaya, pengetahuan, dan seni
beladiri serta kemiliteran.Di usia 16 tahun ia mengejutkan ayahnya dengan
desain markasnya di dalam benteng Kabul dan mendesain ulang benteng Agra,
setelah diberi wewenang oleh sang ayah untuk memimpin sejumlah pasukan. Ia
kemudian menikah dengan Akbarabadi Mahal menyusul istri kedua Kandahari Mahal.
Tetapi cinta sejati justru berkembang saat ia jatuh hati pada gadis belia 14
tahun Arjumand Banu Begum, cucu bangsawan Persia.
Ia terpaksa menunggu selama lima tahun sebelum diizinkan
menikahi gadis menawan itu pada 1612. Dan seusai pesta pernikahan yang megah
itu, istri ketiganya itu diberi julukan Mumtaz Mahal Begum. Mumtaz Mahal justru
menjadi istri yang paling disayang dan dimanjakannya. Begitupun sang istri ini
selalu menemaninya dalam setiap penugasan ke luar daerah. Setia menemani di
dalam istana, maupun di tenda-tenda dalam perjalanan sang pangeran. Cinta kedua
anak manusia ini memang sangat romantis, intim, dan harmonis.
Dalam misi tempur dari sang ayah, pada 1617, Khurram
berkat dampingan Mumtaz, berhasil menaklukkan Lodi di Decan, serta mengamankan
wilayah perbatasan selatan kerjaan dinasti Mughal. Untuk itu ia dianugerahi
gelar “Shah Jehan Bahadur” oleh sang ayah. Gelar yang memastikannya akan
menduduki tahta dinasti kelima Mughal.
Sejak Shah Jehan masih menjadi pangeran dan panglima perang, Mumtaz Mahal memang selalu mendampinginya dalam keadaan senang maupun susah, suka dan duka. Kisah cinta mereka tersiar di kalangan prajurit dan rakyat. Sampai akhirnya ketika menggantikan posisi ayahnya sebagai raja, Mumtaz Mahal selalu setia pada Shah Jehan.
Sejak Shah Jehan masih menjadi pangeran dan panglima perang, Mumtaz Mahal memang selalu mendampinginya dalam keadaan senang maupun susah, suka dan duka. Kisah cinta mereka tersiar di kalangan prajurit dan rakyat. Sampai akhirnya ketika menggantikan posisi ayahnya sebagai raja, Mumtaz Mahal selalu setia pada Shah Jehan.
Semua kisah cinta itu tak terlupakan oleh Shah Jehan
sampai akhir hayatnya. Ketika ang istri meninggal, ia pun merasa amat terpukul.
Namun semua kenangan akan cinta sejatinya dituangkan dalam pembangunan Taj
Mahal. Selama 22 tahun (sejak 1631) sampai 1653, keseluruhan Taj Mahal rampung
dibangun.
Bangunan setinggi hampir 60 meter itu dibuat dengan basis
batu marmer dan beberapa bagiannya diberi ukiran, hiasan, dan lapisan emas,
perak, dan berlian. Semua mata takjub dan berdecak kagum. Melihat Taj Mahal,
semua orang yakin bahwa tak ada bangunan lain yang mampu menandingi
keindahannya. Benar-benar wujud cinta yang paling dalam. Hingga ajalnya di
tahun 1666, Shah Jehan pun dimakamkan di samping makam istrinya di dalam Taj
Mahal.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber : materi ilmu budaya dasar Manusia dan Cinta
Kasih